SM HOSPITAL Part XII

“Tidak perlu dikasihani? Tidak tahukah kau betapa menyedihkannya kau saat ini dimataku? Kau pikir hanya kau saja yang sedih kehilangan Sungmin? Berapa tahun kau mengenalnya? Kapan kau mengenalnya? Tahun pertamamu di Hospital? Aku mengenal Sungmin, karena aku dan dia sama – sama dibesarkan di panti asuhan yang sama! Walaupun kami telah diadopsi tapi kami selalu tetap berhubungan dengan baik! Aku juga sangat kehilangan Sungmin! Ia seperti Oppa bagiku! Aku juga sama sepertimu Kyuhyun-sshi”kata Eunsae berlinang airmata.

                Tanpa pikir panjang ia memeluk Kyuhyun”Bukankah berbagi kesedihan itu lebih baik?”katanya.

”Dia tidak harus pergi meninggalkan kita seperti ini bukan? Harusnya aku yang pergi! Aku si anak haram! Kenapa harus ia? Kenapa bukan orang lain? Kenapa bukan aku saja? Kenapa ia meninggalkan kita seperti ini? Apa yang harus aku lakukan tanpanya? Apa bisa aku hidup tanpanya? Tanpa dukungan seorang Sungmin Hyung? Hanya ia yang aku punya didunia ini! Hanya ia yang perduli padaku! Apa yang harus aku lakukan sekarang?”tangis Kyuhyun dibahu Eunsae.

                “Kau tidak sendirian! Masih ada aku, Jungsoo-sshi, suster Hyeri, Yochun. Kami semua akan membantumu menghadapi kepergian Sungmin! Kita akan mengatasi masalah ini bersama – sama! Kau harus percaya padaku! Sungmin pasti ingin agar kita hidup dengan bahagia, walaupun tidak ada dia disisi kita. Kau percaya hal itu bukan?”hibur Eunsae padanya. Entah berapa lama mereka berpelukan seperti itu. Hanya terdiam, menghibur yang lainnya. Seakan keduanya enggan dengan melepaskan pelukan.

                “Kau lapar? Dari tadi aku tidak melihatmu makan sesuatu, perutmu pasti kosong. Aku buatkan makanan untukmu yah?”kata Eunsae melepaskan pelukannya dari Kyuhyun. Ia berjalan menuju dapur tanpa meminta persetujuan dulu dari pemilik rumah. Melihat isi kulkas dan mulai memasak.

“Aku tidak lapar”Kyuhyun menghampirinya didapur.

“Aku juga tidak lapar. Tapi kita butuh tenaga untuk menghadapi semua cobaan ini, makanya kita harus makan”Eunsae menatapnya dengan lembut namun tegas.

“Kau tahu apa percakapan terakhirku dengan Sungmin?”tanya Eunsae tiba – tiba. Kyuhyun menggelengkan kepalanya.

                “Aku sama sekali tidak tahu bahwa itu adalah terakhir kalinya aku bertemu dengannya, berbincang – bincang dengannya. Sudah lama sekali aku tidak memanggilnya Oppa. Sungmin Oppa. Aku agak iri karena setelah dipikir – pikir apa yang kami perbincangkan waktu itu adalah tentang kau. Bahwa aku harus membantumu, menjalani hidup dengan bahagia. Menemanimu, menjadi teman bicaramu, mendengarkan cerita – ceritamu, memahami dirimu. Kau tahu dia bilang kau adalah anak kecil cerdas yang terperangkap dalam tubuh orang dewasa. Kau menjadi pemberontak untuk mendapatkan perhatian dari orang – orang yang kau cintai. Katanya kau membutuhkanku dalam hidupmu. Apakah ia benar?”

                Kyuhyun terdiam, hening lama diantara mereka. Padahal Eunsae menunggu jawaban darinya.”Ehm, aku rasa aku berubah pikiran. Aku sangat lapar sekarang. Apa kau bisa lebih cepat memasak makanan untukku?”pintanya. Eunsae menatapnya sejenak, sebelum kembali memasak untuk Kyuhyun.  Ia hanya menemukan daging didalam kulkas dan memutuskan untuk membuat sup daging serta beberapa ikan goreng, dan telur gulung.

“Isi dapurmu lumayan lengkap untuk ukuran seorang dokter sibuk yang tinggal sendiri dirumahnya”komentarnya saat menghidangkan makanan dimeja makan.

“Ada ahjumma yang mengurus semua isi rumahku”katanya mengangkat bahu.

                “Enak tidak?”tanya Eunsae, menatapnya dengan penasaran.

“Hmm lumayan”jawabnya singkat. Eunsae memandang makanannya dengan lesu.

“Rasanya persis seperti masakan ibuku. Sudah berapa lama aku tidak makan bersama keluargaku?”jawabnya tiba – tiba. Eunsae tersenyum mendengar perkataan Kyuhyun.

“Lain kali aku, Hyeri dan Seahyun akan memasak, lalu kita akan makan bersama. Jungsoo, Yochun, Kibum dan yang lainnya juga. Pasti sangat menyenangkan!”

***

                “Kita butuh bicara berdua saja”ajak Kibum pada Seahyun setelah Yesung dan Eunhyuk mengantar Eunsae kerumahnya. Seahyun mengangguk, ia menyadari bahwa mereka memang harus membicarakan masalah mereka sendiri, yaitu bagaimana kelanjutan hubungan mereka pasca mereka tahu penyakitnya.

“Bagaimana keadaanmu? Kau pergi kemana saja? Tahukah kau betapa aku sangat mengkhawatirkanmu? Bahkan kau juga tidak mengangkat telepon dari teman – temanmu. Kalau kau marah padaku, aku terima jika kau tidak mengangkat telepon dariku. Tapi teman – temanmu tidak bersalah. Mereka juga sangat mengkhawatirkan dirimu!”kata Kibum sedikit emosi.

                “Mianhae, aku hanya butuh waktu untuk menenangkan pikiranku, manata hatiku yang berantakan. Berusaha menerima kenyataan pahit ini. Aku tahu akan sangat menyakitkan dan berat sekali untukku. Tapi aku memutuskan untuk berhenti menjadi dokter. Setelah aku menjalani operasi masektomi, aku akan mengikuti berbagai pengobatan dan kemoterapi. Paling cepat 5 tahun, dan sebagai dokter aku tahu aku tidak dapat menanggur seperti itu. Tangan ini harus terus melakukan operasi secara berkelanjutan. Akan sangat mustahil aku mampu mengoprasikan tanganku dengan baik sebaik tanganku bekerja sekarang. Lagipula aku ragu akan ada rumah sakit yang menerimaku bekerja lagi”ujar Seahyun.

                “Aku sependapat denganmu. Utamakan kesehatanmu terlebih dahulu. Belum terlambat untuk melakukan masektomi. Kau akan melakukan operasi di New York kenalanku merekomendasikan dokter yang sangat ahli penyakit kanker payudara. Disana kau dapat dengan tenang menjalani masa – masa pengobatanmu. Ada keluargaku yang akan selalu menemanimu. Aku juga sudah memutuskan untuk mengikuti saran Yochun, mengikuti transfer dokter Hospital. Gwenchana, kita akan bisa mengunjungi Seoul sekali – sekali. Aku akan tetap disisimu, Seahyun-ah”Kibum menatapnya, ada banyak yang tersirat dari tatapan matanya yang teduh. Kerinduan adalah yang paling dominan.

                “Tidakah kau mengerti? Aku mengidap penyakit kanker! Penyakit yang sangat ditakuti oleh semua wanita didunia ini. Dan kau tetap memilihku? Masih banya perempuan sehat diluar sana yang jauh lebih pantas untuk dirimu. Seseorang yang mampu membuatmu bahagia. Yang nantinya akan melahirkan anakmu. Kemungkinan aku hamil hanya 5 % setelah kemoterapi! Bukan orang sekarat yang akan menghabiskan masa hidupnya dengan kemoterapi dan pengobatan lainnya! Aku ingin kau bahagia Kibum-ah. Agar aku juga bisa tenang menjalani pengobatanku! Kumohon tinggalkan diriku! Carilah perempuan lain, aku sangat rela melepasmu”tangis Seahyun tak bisa dibendung.

                Kibum memeluknya”Aku tidak perduli bagaimana kondisi kesehatanmu ketika aku menyatakan cintaku. Aku mencintaimu, dan hanya kau Seahyun-ah. Aku tidak bisa bahagia jika tidak bersamamu! Ibuku sangat mengkhawatirkan calon menantunya! Masalah anak, aku akan dengan sabar menunggu buah hati kita. Tapi kita juga bisa mengadopsi anak jika kau mau. Hal yang terpenting dalam hidupku adalah bersamamu. Dalam keadaan apapun aku akan bisa mengatasinya, asalkan kau berada disisiku”Seahyun teringat dengan kata – kata Sungmin, ya Sungmin-ah aku akan berbahagia dalam hidupku yang singkat ini, bersama Kibum. Gomawo Sungmin-ah

***

                “Aku telah memikirkan hal ini dengan matang. Tepat setelah kau menerimaku sebagai kekasihmu. Hal itu semakin jelas saat Sungmin pergi”kata Leeteuk ditaman pada Hyeri.“Aku akan keluar dari Hospital”Hyeri menatapnya tak percaya.

“Andwe! Kau tidak bisa melakukan hal itu! Bagaimana dengan masa depan Hospital? Ayahmu akan sangat marah besar! Jangan bilang hal ini karena aku. Kau tidak boleh melakukan hal ini. Aku sadar hubungan kita akan sangat sulit diterima. Aku bisa keluar dan mencari rumah sakit lain sebagai suster. Tapi tidak denganmu! Kau adalah pewaris dari Hospital!”jawabnya tak terima.

                “Ada Kyuhyun yang akan menggantikanku. Ia dokter yang sangat cakap, jauh lebih briliant dibandingkan aku. Lebih inovatif, itulah yang dibutuhkan oleh pemimpin Hospital kelak. Aku tidak memiliki kualifikasi itu. Ditambah dengan cepat atau lambat dia akan menerima Eunsae dalam hidupnya. Itu akan membuatnya lebih kokoh dan matang. Aku akan mundur dari pencalonan direktur Hospital dan mendukungnya seperti saran Eunsae dan Sungmin. Aku juga yakin dengan tekad kita yang kuat, orangtuaku akan merestui hubungan kita.

                Tahukahkau apa yang kuimpikan saat aku menatap matamu?”tanya Leetuk menatap Hyeri dengan intens.”Aku ingin membuka praktek dipedesaan dimana orang – orang disana menyambutku dengan senang. Hanya ada masalah kesehatan, tanpa campur tangan politik. Tugas – tugas yang menyenangkan. Bersamamu sebagai istri, ibu untukku anak – anakku kelak, sekaligus susterku. Kita akan memajukan kesehatan dipedesaan. Hyeri-ya, maukah kau memenuhi permintaanku ini?”Leeteuk melamarnya.

One response

  1. Aih , ini bukan ending nya kan ? Masi ɑϑα lanjutan nya kan ? Tapi sukaaa banget sama part terakhir nya *cipok author* semua nya dapet pasangan .. Eh eunsae sm kyuhyun belom resmi sih 😛

Leave a comment